Bagaimana perusahaan-perusahaan yang didanai asing dapat merespons krisis opini publik dengan lebih efektif

Ketika perusahaan asing beroperasi di pasar Tiongkok, krisis opini publik yang mereka hadapi sering kali berasal dari kesenjangan antara pemahaman mereka terhadap peraturan pasar lokal dan pemahaman mereka tentang psikologi sosial lokal dan karakteristik media. Meskipun perusahaan asing biasanya berkinerja baik dalam mematuhi peraturan pasar Tiongkok dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis, mungkin terdapat tantangan tertentu dalam menangani resonansi emosional masyarakat umum dan karakteristik komunikasi opini publik media, khususnya media baru. Tantangan-tantangan ini dapat menyebabkan perusahaan asing merespons krisis opini publik. Sekalipun mereka berupaya, respons eksternal masih belum memuaskan, bahkan terkadang menghadapi serangan opini publik yang tidak rasional dan bias. Oleh karena itu, untuk merespons krisis opini publik dengan lebih efektif, perusahaan asing perlu menganalisis kenyataan dengan tenang, memperkuat pelatihan hubungan masyarakat dan peningkatan kapasitas, serta meningkatkan ketepatan waktu, sikap, dan keterampilan dalam merespons krisis.

Hadapi kenyataan dengan tenang

  1. Pemahaman mendalam tentang psikologi sosial Tiongkok: Perusahaan asing perlu melakukan penelitian mendalam mengenai nilai-nilai, kebiasaan konsumsi, dan daya tarik emosional konsumen Tiongkok, serta memahami keragaman dan kompleksitas masyarakat Tiongkok. Meliputi wawasan budaya tradisional, perubahan sosial, nilai-nilai generasi muda, dan kesadaran akan karakteristik lokal.
  2. Pahami karakteristik komunikasi media baru: Media baru, khususnya media sosial, memiliki pengaruh luas di Tiongkok. Perusahaan asing harus memahami ekologi media baru Tiongkok, termasuk karakteristik platform arus utama, perilaku pengguna, aturan komunikasi, dan mekanisme pembentukan opini publik online.

Memperkuat pelatihan hubungan masyarakat dan peningkatan kapasitas

  1. Membangun mekanisme peringatan dini krisis: Perusahaan asing harus membangun sistem peringatan dini krisis yang lengkap, termasuk pemantauan opini publik, penilaian risiko, respons peringatan dini, dan tautan lainnya, sehingga mereka dapat segera mendeteksi dan mengambil tindakan pada tahap awal krisis.
  2. Kembangkan strategi penanggulangan: Berdasarkan pemahaman mendalam tentang aturan pasar lokal dan karakteristik media, perusahaan asing perlu mengembangkan strategi respons krisis yang fleksibel, termasuk mekanisme respons cepat, pola komunikasi, strategi komunikasi media, dll., untuk memastikan bahwa mereka dapat merespons dengan cepat dan efektif ketika terjadi krisis. terjadi krisis.
  3. Membangun tim PR: Membentuk tim humas profesional yang anggotanya harus memiliki keterampilan komunikasi lintas budaya, pengalaman manajemen hubungan media, dan kemampuan manajemen krisis. Secara teratur melakukan latihan simulasi krisis untuk meningkatkan kemampuan tempur tim yang sebenarnya.
  4. manajemen hubungan media: Memperkuat komunikasi dengan media lokal, khususnya pemimpin opini media baru dan platform utama, menjalin hubungan kerja sama jangka panjang, meningkatkan peluang pemberitaan positif, dan mengurangi risiko kesalahpahaman dan pemberitaan negatif.
  5. Pelatihan keterampilan hubungan masyarakat: Secara teratur mengadakan pelatihan keterampilan hubungan masyarakat untuk tim hubungan masyarakat dan personel manajemen kunci, termasuk keterampilan komunikasi krisis, respons wawancara media, manajemen media sosial, dll., untuk meningkatkan literasi hubungan masyarakat tim secara keseluruhan dan kemampuan penanganan krisis.

Meningkatkan ketepatan waktu, sikap, dan keterampilan respons krisis

  1. Ketepatan waktu: Ketika krisis terjadi, respons yang cepat adalah kuncinya. Perusahaan asing harus memastikan bahwa mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi krisis dan segera mengaktifkan mekanisme respons untuk mengurangi penyebaran dampak negatif.
  2. Sikap tulus: Dalam komunikasi krisis, sangatlah penting untuk tetap tulus dan transparan. Perusahaan asing harus berani mengakui kesalahan, menunjukkan tekadnya dalam memecahkan masalah, serta membuktikan rasa hormat dan tanggung jawabnya kepada konsumen melalui tindakan praktis.
  3. Teknik yang tepat: Keterampilan komunikasi krisis yang efektif mencakup ekspresi empati, mendengarkan secara aktif, penyampaian pesan yang jelas, dan manajemen emosi yang tepat. Perusahaan asing harus belajar menggunakan teknik ini untuk membangun kepercayaan dan resonansi dengan masyarakat.

Kesimpulannya

Ketika perusahaan asing menghadapi krisis opini publik di pasar Tiongkok, mereka perlu menganalisis realitas dengan tenang, memahami secara mendalam psikologi sosial Tiongkok dan karakteristik komunikasi media baru, serta memperkuat pelatihan hubungan masyarakat dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan ketepatan waktu, sikap, dan keterampilan dalam merespons krisis. . Dengan membentuk mekanisme peringatan krisis yang efektif, merumuskan strategi respons yang fleksibel, memperkuat manajemen hubungan media, dan melakukan pelatihan keterampilan hubungan masyarakat secara teratur, perusahaan asing dapat lebih tenang menanggapi berbagai tantangan opini publik, mempertahankan citra merek mereka, dan mempromosikan bisnis jangka panjang dan jangka panjang mereka. perkembangan yang stabil di pasar Cina. Dalam konteks globalisasi, peningkatan kemampuan humas lintas budaya tidak hanya akan membantu perusahaan asing sukses di Tiongkok, namun juga akan memberi mereka pengalaman berharga dan daya saing untuk memperluas pasar di seluruh dunia.

saran terkait

id_IDIndonesian